Nama saya Ibu Willi, umur saya 40 tahun, bertempat
tinggal di Tangerang, keluhan saya adalah anak
saya yang mengalamai gangguan jiwa selama 2
tahun lebih dan sudah berobat kemana-mana baik
Medis, maupun Non Medis sampai ke orang pintar
seperti Paranormal, Suhu dan dukun. Namun hasilnya
anak saya tetap tidak ada perubahan yang berarti,
sungguh menyedihkan nasib anak saya Ria. Berobat
hari Kamis, Jumat, Sabtu 7,8,9 oktober 2004.
Saya rasanya sudah hampir putus asa mengenai
penyakit yang diderita oleh anak saya Ria (19
tahun) baru lulus Sekolah Menengah Atas, sudah
mengalami gangguan Psikis (kejiwaan) Mulanya
anak saya yang biasanya bergaul dengan teman-temannya,
kini tidak biasanya dia selalu murung dan tidak
ceria seperti biasanya. Selalu menyendiri. Dari
hari ke hari ketemu minggu anak saya selalu
demikian dan kalau ditanya sama sayapun bilangnya
tidak apa-apa. Hanya itu jawaban yang saya dengar
dari anak saya. Namun setelah sampai ketemu
bulan, dia tetap selalu murung (alias diam saja)
dan yang lebih bingung lagi dia sering menebar
senyum dan ketawa sesendirian, tidak sadar akan
dirinya kalau ditanya, diam saja saat diajak
bicara, pandangannya kosong. dan tanpa sebab.
Kalau saya tanya kenapa kamu Ria senyum-senyum
dan ketawa sesendirian kamu senyum sama siapa,
kata saya? Engga apa-apa jawab anak saya. Bagaimana
engga Ria!! mama saksikan sendiri dari tadi
kamu senyum-senyum terus, bagaimana kamu bilang
tidak apa-apa!! Ini sungguhan, dan nyata.. Namun
jawaban dari anak saya lagi, tidak Ma!! Ria
tidak senyum-senyum yang tadi Mama katakan.
Dia enggak ngaku. Saya pikir dia sadar apa tidak
pada saat senyum-senyum sendirian. Wah!!! kamu
ini Ria benar-benar edan enggga ngaku..Cetus
saya hampir setengah marah-marah. Akhirnya saya
berbalik pikir apa iya yah anak saya Ria tidak
sadar bahwa dia tadi tersenyum sendirian. Ada
apa dalam diri anak saya ini? Cetus saya dalam
hati. Karena kejadian ini sering saya lihat
dan saya saksikan sendiri, saya langsung mengambil
langkah untuk berobat kedokter alias medis di
Rumah Sakit Pemerintah, 2 Rumah sakit Swasta
ternama di Tangerang. Kalau anak saya seperti
ini terus menerus saya diamkan saja, saya pikir
nanti sakitnya bisa lebih parah lagi dan tambah
berat. Bagi anak saya dan juga saya sendiri
sebagai orang tua-nya..
Berobat
kedokter, anak saya dikasih beberapa macam obat,
seperti obat syaraf, penenang dan lain sebagainya.
Sudah 1 bulan pertama anak saya berobat, namun
belum ada perubahan sama sekali. Ketemu bulan
kedua masih sama saja, makan obat terus dan
saya bingung juga dengan biaya obat anak saya
ini kira-kira 1 jutaan setiap bulannya. Bagi
saya biaya ini cukup berat, sebab saya bukan
orang kaya, dan kehidupan saya hanya keluarga
sederhana. Karena saya penasaran akhirnya saya
terus berobat ke dokter yang sama yaitu Dokter
ahli Jiwa dan yang terakhir sampai rumah sakit
yang ternama dan terkenal di Kota Tangerang.
Karena menurut saya belum ada perubahan yang
baik, saya akhirnya menanyakan ke dokter tersebut.
Dokter kata saya, sebenarnya anak saya ini sakit
apa yah Dok? Karena kalau saya lihat perkembangan
anak saya tidak berubah banyak sama sekali.
Tapi Jawab Dokter tenang saja Bu !! penyembuhan
anak ibu perlu waktu dan kesabaran. Jadi tidak
bisa langsung buru-buru sembuh. Karena anak
ibu mengalami sakit Simsam Premia (kejiwaan
= psychological). Setelah mendapat keterang
dari Dokter yang merawat anak saya, akhirnya
saya pamitan sama Dokter tersebut setelah saya
mendapat keterangan yang cukup panjang. Hanya
itu jawaban yang saya dengar dari Dokter ahli
Jiwa Tapi sampai kapan anak saya ini bisa sembuh???
Karena seorang dokter Ahli Jiwa-pun belum bisa
memprediksikan akan kesembuhan anak saya. Ria.
KAPAN ???
Karena
dengan cara Medis belum mendapatkan hasil yang
baik, akhirnya saya banting setir dengan Penyembuhan
Alternatif, yaitu dengan seorang Suhu di Tangerang,
dimana dalam pengobatannya Suhu tersebut, anak
saya Ria diberi energi dan juga obat herbal,
± 6 bulan kami berobat, tapi tetap saja anak
saya belum mendapatkan titik terang kesembuhan
sebagaimana manusia normal lainnya. Dia masih
senyum-senyum dan ketawa sesendirian saja. Tidak
sembuh dari seorang alternatif yang satu sayapun
beralih mencari alternatif yang lain yaitu ke
2 orang paranormal kondang di Bekasi. Saya dengar
kata banyak orang, berobat kesana pasien banyak
yang sembuh. Pergi kesana sampai masing-masing
2 kali, dan saya sangat penuh harap akan kesembuhan
anak saya Ria. Namun mungkin Tuhan belum memberikan
jodoh untuk kesembuhan anak saya. Dimana hasilnya
seperti biasa anak saya tidak ada perubahan
sama sekali, dan dia tetap senyum-senyum dan
ketawa sesendirian. Capai rasanya memikirkan
anak saya Ria, yang tidak sembuh-sembuh dengan
gangguan Jiwanya. Namun saya sebagai orang tua
adalah kewajiban untuk mengobati anak saya agar
sembuh dan normal seperti dulu. Karena anak
saya Ria harus sembuh dan sembuh dengan cara
apa saja dan sampai saya menggunakan jasa seorang
Dukun..Ketika saya minta tolong dengan perantaraan
dukun ini, sang Dukun memberi jawaban bahwa
anak ibu tidak sembuh-sembuh karena ada yang
ngikutin (makhluk halus) hanya itu jawaban dari
mulut sang dukun. Dia hanya memberikan solusi
Ibu Wil harus banyak sembahyang kepada Tuhan
Yang Maha Esa.. Cobalah ibu minta kesembuhan
kepada NYA. Mendengar jawaban sang dukun, setiap
malam saya bersembahyang kepada Yang Maha Kuasa,
namun tetap saja anak saya belum menjadi manusia
normal pada umumnya. Mungkin Tuhan belum mendengar
Doa dan untuk kesembuhan anak saya. Ya TUHAN!!
Keluhku dalam hati. Dosa apakah aku atau anakku
Ria.
Siang
itu hari Kamis, tanggal 7 Oktober 2004, saya
kedatangan tamu seorang ibu, Bu Wil..Bu Wil..
terdengan ada suara memanggil nama saya. Mendengar
nama saya dipanggil-panggil saya keluar dari
dalam rumah siapa yah.!!! Eh Ibu apa kabar sapa
saya, ternyata Ibu Susan, ada kabar apa Bu kata
saya tumben datang kerumah saya Kabar baik kata
bu Susan. Bu Wil saya datang kerumah ibu hanya
kebetulan dari rumah teman eh ingat Bu Wil..ingin
menyampaikan sesuatu barang kali ibu berkenan.
Apa yah kata saya (Wil) Tapi bu Wil kalau saya
menyampaikan kepada ibu, ibu jangan marah, maksud
saya baik hanya ingin menolong ibu. Tapi apa
Ja wab saya, ussh Ibu susan bisik-bisik ditelinga
saya bahwa maksud dan kedatangannya adalah ada
rasa simpati dan kasihan sama anak saya Ria.
Beliau memberitahukan kepada saya bahwa ada
orang Pintar mungkin bisa menyembuhkan anak
saya. Namanya Bp.Dias (Bp. Suhanda), ini bu
nomor telponnya : (021) 71287929. Ibu telpon
saja yah cetus Bu Susan. Yah Bu Wil hanya gitu
aja, saya mau buru-buru pulang takut dicariin
Bp.nya anak-anak. Terima kasih banyak Bu Susan
atas informasinya , terima kasih juga Bu Wil
Kata Bu Susan.sambil melangkahkan kakinya keluar
dari rumah saya.
Penyembuhan
ke 1 anak saya, ria
Hari itu juga saya langsung menghubungi telp.di
(021) 71287829, karena informasi Bu Susan membuat
rasa putus asa saya mendadak hilang, dan membuat
saya menjadi penasaran. Setelah saya menghubungi
nomor tersebut diatas saya langsung berbicara
dengan Bp. Suhanda dan saya bilang sama beliau
bahwa saya ingin da tang ketempat Beliau mau
berobat dan saya utarakan bahwa yang sakit adalah
bukan saya, tapi anak saya Ria. Setelah janjian
bahwa hari ini Kamis, 7 Oktober 2004 saya mau
datang ketempat Bp. Apa Bp. Bisa kata saya?
Terdengar ditelpon sana, gini Bu Wil untuk hari
ini saya tidak bisa mungkin besok yah! Karena
saya ada jadwal untuk orang lain takutnya waktunya
bentrok Bu gimana kata Pak Suhanda. Mendengar
jawaban disana saya tetap ingin datang ketempat
Bp. Jawab saya (Wil). Akhirnya entah bagaimana
atau Bp. Suhanda merasa iba sama saya, ujung-ujungnya
saya akhirnya diperbolehkan oleh Bp. Suhanda
untuk datang ketempat Prakteknya yaitu sekitar
jam 3 sore. Tiba ditempat Bp.Suhanda saya dipersilakan
masuk dengan anggukan penuh sopan dan senyum
dibibirnya. Dan kami di persilakan duduk diruang
tunggu.. Kemudian saya disuruh mengisi data
anak saya Ria. Dan sebelum saya disuruh masuk
saya diinterview dengan Bp. Suhanda tentang
penyakit anak saya,. Ada kira-kira 15 menit
saya ditanyakan ini, itu, yang menyangkut hubungan
dengan penyakit anak saya, dari sebelum sakit,
PKL diperusahaan, berobat ke Dokter, Paranormal,
Pengobatan alternatif.dan sampai berobat ke
seorang Dukun. Begitulah ceritanya Pak Suhanda,
hingga saya sampai ada ditempat Bp. Sekarang
ini..Saya lihat Pak Suhanda mengangguk-anggukan
kepalanya dan terlihat diwajahnya ada rasa iba
dan rasa kasihan. Usai mendengar cerita dari
saya. Yah!! Bu Wil kata Pak Suhanda, kasihan
anak ibu masih muda belia, cantik sudah menanggung
beban penyakit yang memberatkan jiwanya, kasihan
Ibu. Tak terasa disudut kedua mata pak Suhanda
saya lihat keluar air mata. Mungkin beliau iba
mendengar dari cerita saya ini. Setelah berada
didalam anak saya Ria (pasien) di suruh duduk
dibangku dan ditemani oleh saya. Saya lihat.
Ria belengang-belengong aja dan sambil menebar
senyum-senyum, sampai sempat saya menghardik
Ria anak saya. Ria kamu jangan senyum-senyum
aja diem, kata saya. Tapi biar saya sudah menghardiknya
Ria tetap senyum-senyum aja seperti orang yang
memang tidak mengerti dengan dirinya sendiri.
(alias sudah hilang ingatannya).
Kira-kira
5 menit kemudian tubuh anak saya langsung dideteksi
oleh Bp. Suahanda ada kira-kira 10 menit dengan
cukup teliti, baik fisik anak saya dan juga
Non fisiknya. Bu Wil, kata pak Suhanda dengan
suara lantang, anak ibu ini sakitnya ada secara
fisik dan juga Non fisik. Dari Hasil deteksi
saya bagian punggung ada unsur negatif, dibagian
kepala, bagian dada, seluruh pusaran energinya
chakranya tertutup biarpun tidak secara total
dan diseluruh tubuhnya terhalangi oleh kekuatan
gaib, karena ada 3 gaib dibadannya, 1 gaib ada
dikepala, 1 gaib ada didada dan 1 gaib lagi
telah menutup seluruh energi AURANYA dan yang
terakhir menurut informasi gaib yang saya dapat
anak ibu terkena benda kiriman. Artinya adalah
diguna-gunai orang. Setelah mendengar keterangan
dari Pak Suhanda, saya mengangguk-ngangguk.
Tapi Pak Suhanda kata saya, anak saya salah
apa ? dan tidak pernah ribut sama orang. Jawab
Pak Suhanda bisa saja Bu ada benda nyasar arah
ke orang anu, eh ternyata ke orang lain seperti
anak Ibu Ria jawab Pak Suhanda.
Bu
Wil kata pak Suhanda, ibu bisa bantu saya, bantu
apa yah pak kata saya, bantu Doain bu untuk
kesembuhan anak ibu minta kepada Tuhan Yang
Maha Esa, saya berdoa bukan sendiri tapi pak
Suhanda berdoa sebelum menyembuhkan anak saya
Ria.. Setelah berdoa saya lihat pak suhanda
tangannya sudah bergerak-gerak diudara dan seperti
lagi membuat sesuatu dan kemudian tangannya
mendekatkan ketubuh anak saya. Kadang saya lihat
tangan nya naik keatas dan seakan lagi komunikasi
dengan kekuatan Ilahi dan kemudian didekatkan
lagi ketubuh anak saya sampai beberapa kali.
Dan yang paling saya heran dan menjadi tanda
tanya bagi saya Teknik penyembuhan pak Suhanda,
kedua tangannya tidak menyentuh sedikitpun pada
tubuh anak saya. Heran sekali. Kira-kira 20
menit kemudian, penyembuhan selesai. Dan terlihat
diwajah anak saya cerah, Auranya langsung mengembang
dan negatif ditubuhnya sudah dicabut termasuk
3 gaib yang mengganggunya. Keterangan dari Pak
Suhanda yang pertama saya bisa lihat diwajah
anak saya memang lain cerah dan berbinar-binar.
Tapi keterangan yang terakhir saya tidak mengerti,
mungkin pak Suhanda mengatakan demikian karena
memang belau adalah seorang pakar energi dan
juga yang menyangkut tentang hal yang berhubungan
dengan gaib. Saya masih berbincang-bincang dengan
pak Suhanda, kata beliau tunggu aja bu Wil kira-kira
20-30 menit ritme senyum anak ibu, apakah berkurang
atau tidak. Setelah saya menunggu dari waktu
yang ditentukan, sungguh dan saya saksikan ritme
senyum anak saya berkurang, tapi tetap anak
saya masih diam saja seperti biasa. Bu Wil kata
pak suhanda, besok Ibu balik lagi ketempat saya.
Baik Pak suhanda, terima kasih pak . Akhirnya
saya pamitan pulang.
Penyembuhan
ke 2 anak saya, Ria
Besoknya hari Sabtu, tanggal 8 Oktober 2010,
saya kembali untuk penyembuhan ketempat praktek
pak Suhanda, di Galinda Shakti. Tiba disana
sekitar jam 12.15 wib. Saya lihat sudah ada
2 orang tamu pria pak Suhanda, setelah saya
dipersilakan masuk kami bergabung dengan tamu-tamu
lainnya. Saya hanya menganggukan kepala kepada
2 orang tamu tersebu sambil tersenyum. Pak Sapa
saya, 2 tamu tadi juga menyambut dengan anggukan
kepala Bu jawabnya. Baru saja kami duduk ada
kira-kira 10 menit saya langsung disuruh masuk
ketempat ruang penyembuhan, Ria anak saya disuruh
duduk dan saya menemaninya dan membantu berdoa
untuk kesembuhan anak saya. Saya lihat tangan
Bp. Suhanda, seperti tempo hari bergerak-gerak
diudara dan memasukan sesuatu kedalam tubuh
anak saya, tanpa disentuh atau dipegang sama
sekali tubuh anak saya. dan kemudian selesai
melakukan hal tersebut langsung Pak Suhanda
keluar ruangan.
Ibu
Wil tunggu saja disini, jangan kemana-mana,
penyembuhan ini sedang berjalan kira ± 20 menitan,
entar saya masuk lagi. Dibilang demikian saya
hanya menganggukan kepala baik Pak jawab saya.
Diluar Bp.Suhanda langsung berbicara denga 2
tamu yang lagi duduk diruang tunggu. Sesuai
dengan waktu yang sudah ditentukan, Pak Suhanda
langsung masuk keruang penyembuhan dan mendekati
anak saya, dan tangannya bergerak-gerak lagi
diudara. Kemudian anak saya Ria, disuruh mengepal
dan membuka kedua tangannya. Kira-kira
5 menit anak saya diberi minum 1 gelas air mineral
Aqua. Selanjutnya saya keluar dari ruang tersebut
dan duduk kembali diruang tunggu, bergabung
dengan tamu yang lain.
Bu
Wil kata pak suhanda, jangan pulang dudulu yah!!
Saya ingin lihat lagi riaksi anak ibu yah jawab
saya sambil menganggukan kepala. Ada kira-kira
25 menitan saya dikagetkan dengan suara Mama
saya lapar pengen makan, saya langsung menengok
kesuara anak saya Ria dan saya sampai tercengang
kaget seperti mimpi benarkah ini suara anak
saya Ria? Tapi memang benar ini suara anak saya
Ria, yang lapar minta makan. Anak saya terus
saja ngoceh dan menanyakan ke Bp. Suhanda, Ka
kata anak saya disini ada tukang bakmie engga?
Jawab Pak Suhanda, ada-ada kamu mau mie entar
saya beli suruh orang kesana. Bertiga saya makan
mie, karena 2 tamu tadi tidak mau ditawarkan
oleh Bp. Suhanda. Selesai makan mie anak saya
Ria, terus saja berbicara normal seperti orang-orang
lainnya, dan dia sudah sadar akan dirinya sendiri.
Dan saya dengar Ria, anak saya menanyakan Bp.
Suhanda buka apa dan mengapa saya (Ria) ada
disini. Dan terus Bp. Suhanda menerangkan tentang
Reiki Galinda Shakti, itu apa dan sebagainya.
Saya lihat dua tamu tadi hanya mendengarkan
pembicaraan anak saya Ria dengan Bp. Suhanda.
Akhirnya setelah itu saya pamitan pulang penuh
rasa gembira dan bahagia karena Ria anak saya
sudah bisa berbicara dan mengenal akan dirinya
sendiri. Sungguh luar bisa terima kasih Bp.
Suhanda atas segala pertolongan dan bantuannya.
Semoga semua kebaikan Bp. Suhanda Dibalas oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Terima kasih pak Suhanda
terima kasih pak.
Demikanlah
akhir cerita ini saya tulis dan saya buat dengan
sebenarnya, tanpa rekayasa. Dan anak saya Ria,
akhirnya hidup sebagai manusia normal lainnya.
Di ceritakan oleh Ibu WL di Tangerang
|